-->

Selamat Datang Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Terimakasih atas Kunjungan anda

Selamat Datang Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Terimakasih atas Kunjungan anda

Selasa, 26 Oktober 2010

Ukuran Sukses

Kata sukses tentunya sudah sering kita dengar. Sukses merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai sebuah tujuan, dan pencapaian tersebut, diraih melalui berbagai proses dan tahapan. Hal kemudian yang ingin saya tanyakan adalah, apa yang menjadi tolok ukur sehingga seseorang dikatakan sukses? Kalau kita amati, kesuksesan seringkali dikaitkan dengan kemampuan finansial dan kepemilikan benda. Sehingga tidak aneh kalau ada orang yang terlihat “kaya”, maka dia akan dianggap sebagai orang sukses. Secara alami pula, jika seseorang tidak terlihat “kaya” maka dia belum dianggap sebagai orang sukses. Ya, paling tidak dikategorikan sebagai “biasa-biasa” saja.
Melihat kesuksesan berdasarkan pencapaian finansial ataupun kepemilikan benda saya rasa sah-sah saja. Namun menitikberatkan kesuksesan hanya kepada kedua hal tersebut, menurut saya adalah pemikiran yang menyempit. Kenapa? Karena pemikiran seperti ini akan menghalangi kita untuk menggapai kesuksesan yang hakiki.

Sukses yang hakiki adalah keberhasilan kita, sebagai manusia, untuk bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Apalah arti sebuah “kesuksesan” harta dan benda, jika pada akhirnya sukses tersebut malah tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain? Yang ada mungkin menjadikan kita individu-individu yang sombong, pelit, dan gemar menimbun-nimbun harta.
Kalau kesuksesan dilihat sebagai memberikan manfaat kepada orang lain, maka pada dasarnya semua orang punya kesempatan untuk menjadi sukses. Untungnya lagi, hal tersebut bisa dilakukan pada semua level masyarakat. Anda tidak perlu kaya untuk bisa dibilang sukses. Anda tidak perlu punya jabatan tinggi untuk dibilang sukses. Anda tidak perlu terkenal untuk dibilang sukses.
Yang anda perlukan adalah melatih diri untuk bisa bermanfaat bagi orang lain, sesuai dengan potensi dan kemampuan yang telah Tuhan berikan kepada anda.
Jika anda seorang guru, maka ajarkanlah murid-murid anda dengan sebaik-baiknya ilmu yang anda miliki.  Jika anda seorang arsitek, maka buatlah rancangan yang mampu memberikan kepuasan dan segala kebaikan bagi para penghuni rumah. Jika anda seorang atasan, maka pimpinlah bawahan anda dengan penuh keadilan. Jika anda seorang wirausahawan, maka berbisnislah dengan penuh kejujuran. Namun jika anda merasa belum bisa apa-apa, maka berikanlah senyum anda. Sesungguhnya senyum adalah manfaat termudah yang bisa kita berikan kepada orang lain :)
Kalau kesuksesan lebih di titikberatkan kepada pencapaian finansial dan kepemilikan benda, maka hal ini akan mempersempit peluang kita untuk bisa sukses karena tidak semua orang bisa jadi orang kaya. Namun jika kesuksesan dilihat sebagai memberikan manfaat kepada orang lain, maka setiap orang bisa punya peluang untuk sukses terlepas dari status, kondisi, ataupun keadaannya.
http://adityafajar.com/Dengan mengolah apa yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga bermanfaat bagi orang lain, maka kita sudah menjadi orang sukses . Karena sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi sesamanya. Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda “Khairun naasi anfa’uhum linnaas.” Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari).ilah kesuksesan yang hakiki.Semoga kita termasuk orang yang bisa meraih kesuksesan tidak hanya didunia tapi juga di akhirat sebagai mana do'a yang sering kita baca setiap habis shalat"
"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar"
("Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".) QS. Al Baqoroh 201.Amien....